Page 7 - Sarudin Pemikat Burung Perkutut
P. 7

DITINGGAL KEDUA ORANG TUA





                   Pada suatu pagi yang cerah, udara sejuk merambah hampir
             ke seluruh wilayah desa Pasirluhur. Desa yang terletak di daerah
             Jawa Barat itu sangat subur, tenang, dan ramah masyarakatnya.
             Perpaduan antara sinar matahari pagi, warna hijau pepohonan,
             dan warna kuning keemasan padi menambah  keindahan desa

             Pasirluhur.

                   Konon, di desa Pasirluhur tersebut hidup seorang pemuda
             yang  bernama Sarudin. la  anak  yang  pintar, rajin,  dan  suka
             membantu  orang  yang  dalam kesusahan. Sarudin yang sering
             dipanggil Udin  gemar dan pandai memikat burung. Ayahnya
             bernama  Ahmad Bahrudin. la  seorang  petani  yang  ulet  dan
             guru mengaji yang sangat dihormati. Setiap hari ayah Sarudin
             berangkat ke sawah atau ke kebun yang hanya beberapa petak.
             la  sangat  rajin, tekun, dan bersemangat  bekerja karena ingin
             menyekolahkan Sarudin ke tingkat yang lebih tinggi.


                   “Apakah kamu ingin melanjutkan sekolah ke kota, Din?”
             tanya ayahnya di suatu pagi sebelum berangkat ke kebun.

                   Sarudin terkejut  mendengar pertanyaan  ayahnya. la
             berjalan menuju ayahnya. “Tentu saja Yah, saya ingin melanjutkan
             sekolah  sampai  saya  menjadi guru.  Saya  ingin penduduk  desa
             Pasirluhur ini bertambah  maju.” Suaranya terdengar  begitu
             bersemangat dan jelas.







                                          1
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12