Page 10 - Jabar-Si Buncir
P. 10

Di kaki gunung terdapat sebuah kampung
               yang dikenal dengan nama Ciherang. Kampung

               itu dinamai Ciherang karena dilewati sebuah
               sungai yang airnya selalu jernih. Sungai Ciherang

               bersumber dari mata air Gunung Manglayang.
                   Kampung       Ciherang      merupakan       sebuah

               kampung  yang  sunyi  dan  damai.  Penduduknya
               tidak  banyak.  Mereka  terpencar  dalam  beberapa

               kelompok yang hanya berisi satu atau dua rumah.
                   Penduduk Ciherang hidup dari bertani dan

               berternak. Mereka berternak domba, kerbau, dan
               sapi.  Mereka  juga  menanam  padi,  singkong,  dan

               aneka sayuran.
                   Domba diternakkan untuk berbagai kebutuhan.

               Domba Ciherang terkenal karena memiliki kualitas
               yang bagus. Domba-domba Ciherang selalu

               diikutkan dalam kontes ketangkasan yang diadakan
               setiap bulan. Dalam acara itu ditampilkan juga

               berbagai kesenian yang dimainkan oleh penduduk.
                   Singkong ditanam sebagai bahan baku makanan

               khas  Ciherang,  yaitu  peuyeum  atau  tapai.  Tapai




                                          2
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15