Page 20 - Jabar-Si Buncir
P. 20

mengangkat bubunya. Namun, bukan ikan yang
               terperangkap,  melainkan  seekor  anggay-anggay

               yang bergerak-gerak berusaha keluar dari bubu.
                   Sejak itu, si Buncir tidak pergi lagi ke sungai. Ia

               memelihara anggay-anggay itu sebagai peliharaan.
               Ia  membawa  anggay-anggay  itu  di  dalam  batok

               kelapa.  Setiap  hari,  ia  hanya  bermain  anggay-
               anggay.

                   Ki Jukut bukannya tidak mengetahui kesukaan
               anaknya.  Namun,  ia  tidak  memiliki  uang  untuk

               membeli  ikan.  Ia  juga  seharian  mencari  rumput
               dan tidak memiliki waktu luang untuk menangkap

               ikan.
                   Ketika melihat si Buncir hanya bermain anggay-

               anggay, bapaknya berkata kepadanya, “Nak, lebih
               baik  kamu  ikut  bapak  menyabit  rumput  daripada

               bermain terus dengan anggay-anggay. Jika rumput
               dijual,  kamu  tentu  memiliki  uang  untuk  membeli

               ikan kesukaanmu.”
                   “Baiklah, Bapak, besok aku ikut menyabit

               rumput,” jawab si Buncir.




                                          12
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25