Page 27 - Jabar-Si Buncir
P. 27

Keesokan harinya, si Buncir ikut menyabit
               rumput. Ia bingung untuk menitipkan kerbaunya.

               Di  tengah  perjalanan,  ia  melihat  seorang  petani.
               Ia  segera  menghampiri  petani  untuk  menitipkan

               kerbaunya.
                   “Pak  Tani,  bolehkah  aku  menitip  kerbau  ini

               sebentar saja?”
                   “Memangnya kamu mau ke mana?”

                   “Aku  hendak  menyabit  rumput  bersama
               bapak.”

                   “Oh, kalau begitu, ikat saja kerbaumu di bawah
               pohon limus.”

                   Si  Buncir  mengikat  kerbau  di  bawah  pohon
               limus. Setelah itu, ia segera menyusul bapaknya

               untuk menyabit rumput.
                   Sore  hari  sepulangnya  menyabit  rumput,  ia

               segera  menemui  petani  untuk  mengambil  kerbau
               yang  dititipkannya.  Ternyata, kerbaunya mati

               tertimpa buah limus.
                   “Aku minta maaf! Siang tadi matahari sangat

               terik,  aku  kehausan.  Aku  memanjat  pohon  untuk




                                          19
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32