Page 40 - Jabar-Si Buncir
P. 40

“Tetapi, Paduka, si Buncir memang tidak
               pantas bersanding dengan Tuan Putri.”

                   “Itulah yang membuatku bingung.”
                   “Jika aku tidak memenuhi permintaan si Buncir

               tentu aku dianggap sebagai raja yang tidak adil.”
                   “Padahal, bapakku selalu mengingatkan

               bahwa raja adil, raja disembah, raja lalim, raja
               disanggah.”

                   Raja termenung kembali beberapa saat, dalam
               hatinya ia bergumam.

                   “Ya,  Tuhan, setiap hari  aku  berdoa  supaya
               diberikan menantu yang gagah dan tampan yang

               dapat menggantikanku sebagai raja.”
                   Raja akhirnya sadar takdir tak dapat

               dimungkiri, kadar tak dapat dihindar. Ia meyakini
               bahwa semua ini tidak terlepas dari takdir Tuhan

               Yang Mahakuasa.
                   Akhirnya,  Raja  mengajukan  penyelesaian.

               Patih  harus  membawa  si  Buncir  ke  rumahnya
               dan dipelihara sebagaimana anaknya sendiri. Si

               Buncir harus diganti namanya menjadi Gandarasa.




                                          32
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45