Page 44 - Jabar-Si Buncir
P. 44

Patih menghampiri si Buncir dan mengajaknya
               berbincang. Si Buncir mempertanyakan perlakuan

               patih.
                   “Juragan,  mengapa  aku  di  bawa  ke  sini?”

               tanya si Buncir sambil menyapukan pandangan ke
               penjuru rumah yang besar itu.

                   “Nak, aku belum memiliki anak. Kamu pasti
               bersedia  jika  kuanggap  sebagai  anakku  sendiri,

               bukan?”
                   “Tetapi,  hamba  kemari  hanya  untuk  bekerja,

               mencari pengalaman.”
                   “Tentu saja, kamu boleh bekerja, bahkan, di

               istana sekalipun, tetapi kamu harus tinggal dulu di
               sini, turuti dan patuhi apa yang kusampaikan dan

               kuajarkan kepadamu.”
                   “Baiklah, juragan.”

                   “Lalu, ingat satu hal! Perkenalkan dirimu
               sebagai anakku kepada siapapun.”

                   “Baik, juragan!“
                   Sejak itu, tinggallah si Buncir di rumah patih.

               Setiap hari ia dimandikan. Badannya dibersihkan




                                          36
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49