Page 57 - Jabar-Si Buncir
P. 57

kampung  halamannya  mulai  sering  mengganggu
               pikirannya. Ia berpikir untuk menemui bapaknya.

                   Suatu  hari,  Mayangsari  terbangun  dari  tidur
               dan tak mendapati suaminya. Ia segera keluar

               dari kamar dan mendapati suaminya sedang duduk
               termenung sendiri. Raut mukanya terlihat sedih.

                   “Suamiku,  apa  gerangan  yang  kaupikirkan?”
               tanyanya.

                   “Istriku, entah mengapa, aku teringat bapakku
               di Ciherang.”

                   “Sekian lama aku meninggalkan bapakku dan
               kini rindu menderaku.”

                   “Mengapa  risau,  suamiku?  Undanglah  bapak
               ke istana.”

                   “Hmmm,  jika  bapak  mendengar  kisahku,
               mungkinkah  ia memercayai apa yang kualami?”

                   “Mungkinkah  ia  akan  mengingatku  dan  mau
               menemuiku?” Demikian gumamnya dalam hati.

                   Setelah  sekian  lama  berpikir,  ia  akhirnya
               menyetujui  usul  istrinya. Ia  akan menyuruh  Ki

               Lengser untuk menemui bapaknya.




                                          49
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62