Page 61 - Jabar-Si Buncir
P. 61
Dengan suara gemetar karena perasaan takut
dan wajah tertunduk tak berani menatap wajah
raja, Ki Jukut bertanya.
“Ampun, Paduka, kesalahan apa yang telah
hamba lakukan sehingga Paduka memanggil
hamba?”
Raja Gandarasa tersenyum. Ia segera turun
dari singgasana. Ia menghampiri dan memegang
pundak Ki Jukut.
“Bapak, lihatlah aku!”
Gandarasa bertemu kembali dengan ayahnya.
Dengan ragu-ragu, Ki Jukut mengangkat
mukanya dan menatap wajah raja.
“Bapak tidak mengenaliku?”
Ki Jukut hanya menggelengkan kepala. Tak
sepatah kata pun terucap dari mulutnya.
“Aku Buncir, Bapak!”
Ki Jukut memandang kembali dalam-dalam
wajah raja.
“Buncir? Buncir? Benarkah kau Buncir?”
53