Page 63 - Jabar-Si Buncir
P. 63

kehilanganmu.  Bapak selalu berusaha mencari
               kabar  tentangmu.  Tak  sepotong  berita  pun

               kudengar. Kau hilang bagai ditelan bumi.”
                   “Iya,  Bapak.  Maafkan  aku.  Meskipun  tak

               mengabari, aku tak pernah melupakan Bapak. Aku
               selalu mendoakan Bapak selalu sehat.”

                   Obrolan tiada habis-habisnya sebagai pelepas
               rindu antara bapak dan anak itu. Ki Jukut kemudian

               dipersilahkan untuk memasuki kamar yang  telah
               disiapkan.
































                                          55
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68