Page 11 - Riau-Si Bungsu
P. 11

“Ka  Satu,  Anakku  sayang,  ayo  masuk, sudah
            malam,” panggil Bu Ka Satu sambil menarik tangan Ka

            Satu.
                 “Ya, Bu,” jawab Ka Satu.

                 Sang  mentari  muncul  di  ufuk  timur  sebagai
            tanda pagi telah tiba. Pagi yang cerah itu seolah-olah

            mengajak  awan-awan  menari  dan  berarak  menghiasi
            penjuru cakrawala. Pagi hari itu Ka Satu sedang bermain

            di halaman rumah. Tiba-tiba dikejutkan dengan suara
            tangisan seorang bayi. Sambil berlari-lari bergegaslah

            Ka Satu masuk ke rumah. Ternyata, suara tangisan itu
            berasal dari tangisan seorang bayi yang baru lahir.

                 “Ibu, Ibu…. itukah adik Ka Satu?” tanya Ka Satu
            sambil menunjuk bayi yang sedang terbaring di sebelah

            ibunya.
                 “Ya,  benar  itu  adik Ka  Satu,”  jawab  Bu Ka  Satu

            sambil mengangkat bayi itu untuk ditunjukkan kepada
            Ka Satu.

                 “Adik Ka Satu laki-laki,” lanjut Bu Ka Satu.
                 “Siapa nama adik Ka Satu, Pak?” tanya Ka Satu.

                 “Adikmu  bernama  Ka  Duo  yang  artinya  anak
            kedua,” jawab Pak Ka Satu.







                                         4
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16