Page 18 - Riau-Si Bungsu
P. 18

“Ikan patin, namanya, nanti kita masak asam pedas
            ya,” kata Pak Ka Satu sambil memasukkan ikan patin ke

            dalam ember yang berisi air supaya ikan tersebut tidak
            mati.

                 “Wah, lezatnya,” kata Ka Duo.
                 “Bapak, Pak, besok pagi Ka Duo ikut Bapak ke pasar

            ya,” pinta Ka Duo.
                 “Ya, ya, tapi besok bangun pagi ya,” kata Pak Ka

            Satu.
                 “Ya,” kata Ka Duo singkat.

                 Kemudian Pak Ka Satu duduk di kursi bambu untuk
            melepas  lelah  sementara  Ka  Satu  pergi ke belakang

            rumah  untuk mandi.  Setelah  Pak Ka  Satu selesai
            mandi, mereka berkumpul di dalam rumah untuk makan

            bersama.  Tradisi  makan  bersama  sengaja  diterapkan
            dalam  keluarga  Pak Ka  Satu.  Walaupun  di  tengah

            masyarakat  keluarga  Pak Ka  Satu  tergolong  keluarga
            miskin, kebahagiaan,  kerukunan,  serta  kebersamaan

            terpancar  dalam  keluarga  yang  sederhana  itu.  Dalam
            waktu sekejap saja hidangan yang tersaji di atas tikar

            pun telah habis. Bu Ka Satu dibantu Ka Satu membawa
            piring, gelas, sendok, mangkok, dan  bakul  ke  dapur

            untuk dicuci.




                                          11
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23