Page 25 - Riau-Si Bungsu
P. 25

“Bu, kita  wajib  bersyukur  kepada  Tuhan  karena
            anak kita disayangi banyak orang.”

                 “Itu  tandanya  banyak  orang  yang  suka  dengan
            tingkah laku anak kita,” lanjut Pak Bungsu.

                 “Ya,  Pak, semoga  anak-anak  kita  nantinya  bisa
            menjadi  anak-anak  yang  berbakti  kepada  orang  tua,”

            jawab Bu Bungsu.
                 Pagi hari  suasana  desa  tempat  tinggal  keluarga

            Pak Bungsu terasa sangat sejuk. Kicauan burung yang
            bertengger  di  dahan  saling  bersahutan.  Semilir  angin

            sepoi-sepoi menambah sejuknya udara pagi. Si Bungsu
            yang telah berusia enam tahun itu datang menghampiri

            bapaknya  yang  sedang  mempersiapkan  bekal  dan
            peralatan untuk pergi ke hutan.

                 “Bapak, bolehkah  Bungsu  ikut  Bapak ke  hutan?”
            tanya si Bungsu sambil mengusap kedua matanya.

                 “Boleh  saja  cepatlah  mandi,  biar  badan  segar.
            Bapak tunggu, ya,” jawab Pak Bungsu.

                 “Ya, Pak!” sahut si Bungsu sambil lari untuk mandi.
                 “Bu,  Bu, anak-anak  aku  bawa  semua  ya?”  tanya

            Pak Bungsu.
                 “Ya, Pak,” jawab Bu Bungsu.







                                        18
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30