Page 40 - Riau-Si Bungsu
P. 40

juga turun. Padahal, ramuan obat dari alam yang telah
            diracik  Bu  Bungsu  sudah  diminumnya.  Pada  saat  si

            Bungsu  sedang  mengompres  bapaknya,  tiba-tiba  Pak
            Bungsu mengalami sesak napas.

                 “Ibu, Ibu, Bapak sesak!” teriak si Bungsu.
                 “Pak, Pak,”  panggil Bu Bungsu sambil  melumuri

            dada Pak Bungsu dengan minyak.
                 “Ti...ti...ti...tip...anak...anak,”  pesan  Pak Bungsu

            dengan suara terputus-putus.
                 Akhirnya,  Pak  Bungsu  menghembuskan  napas

            yang  terakhir.  Bu Bungsu  dan  anak-anak  Pak Bungsu
            menangis.  Tak  berapa  lama  kemudian  para  tetangga

            berdatangan  untuk  mengurus  jenazah  Pak Bungsu
            dan  menghibur  keluarga  yang  ditinggal.  Pak Bungsu

            dimakamkan tidak jauh dari tempat tinggal mereka.
                 Sepeninggal Pak Bungsu, untuk keperluan sehari-

            hari keluarga itu digantikan oleh Bu Bungsu. Bu Bungsu
            pergi ke hutan  ditemani  anak-anaknya.  Anak-anak

            bahu-membahu  mencari  dan  mengumpulkan  hasil
            hutan  untuk  memenuhi  kebutuhan  hidup  keluarga  itu

            dan sebagian lagi untuk dijual. Bu Bungsu dan Ka Satu
            bertugas  mencari  dan  mengumpulkan  kayu  bakar.

            Ka  Duo  mencari  daun-daunan,  Ka  Tigo  mencari  ubi-




                                          33
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45