Page 45 - Riau-Si Bungsu
P. 45

“Sekali lagi saya tanya, siapa namamu, Nak?”
                 “Nama  saya  Bungsu, orang-orang  memanggilku

            dengan sebutan si Bungsu.
                 “Mengapa  sendirian  di  tepi  sungai  ini?”  kata

            saudagar itu.
                 “Saya  tersesat,  Pak,”  kata  si Bungsu sambil

            mengusap air matanya.
                 “Sudahlah,  tak  usahlah  bersedih,  ada  Bapak di

            sini,”  kata  saudagar  itu  sambil  mengusap  rambut  si
            Bungsu.

                 “Bapak Bungsu masih hidup?” ujar saudagar itu.
                 “Bapak  saya  sudah  meninggal,”  kata  si  Bungsu

            sambil bercucuran air matanya.
                 “Tak  usahlah  menangis,  anggap  saja  Bapak ini

            sebagai pengganti bapakmu,” kata saudagar itu.
                 “Saudaramu ada berapa?” kata saudagar itu.

                 “Kami bersaudara ada enam, Pak,” kata si Bungsu.
                 “Ibumu masih hidup?” kata saudagar itu.

                 “Ibu saya masih hidup, Pak?” jawab si Bungsu.
                 Si  Bungsu  pun  menceritakan  semua  kejadian

            yang  menyebabkan  dirinya  tersesat.  Saudagar  itu
            pun tersenyum mendengar kisah si Bungsu. Kemudian

            saudagar  tersebut  mengulurkan  tangannya  dan




                                        38
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50