Page 46 - Riau-Si Bungsu
P. 46

memeluk  erat  tubuh  si  Bungsu.  Saudagar  itu  telah
            lama menikah, tetapi mereka itu belum juga dikarunia

            seorang  anak  pun.  Saudagar  itu  juga  menanyakan
            kesediaan si Bungsu untuk menjadi anaknya.

                 “Bungsu, Bungsu, saya  tidak  mempunyai  anak.
            Maukah kamu menjadi anak angkatku?” tanya saudagar

            itu.
                 “Mau, Pak,” jawab si Bungsu.

                 “Jika mau mulai sekarang, saya adalah ayahmu dan
            kamu tinggal bersamaku,” kata saudagar itu.

                 “Mari kita pulang sekarang,” ujar saudagar itu.
                 Kemudian, saudagar dan si Bungsu masuk kembali

            ke dalam perahu untuk meneruskan perjalanan pulang
            ke rumah sang saudagar.

                 “Ayah, berapa lama perjalanan sampai ke rumah?”
            tanya si Bungsu.

                 “Kalau tidak ada halangan satu hari satu malam,
            Anakku,” jawab saudagar itu.

                 “Lama ya, Ayah,” kata si Bungsu.
                 “Ya, Nak,” ujar saudagar itu.

                 “Ayah,  Ayah,  lihat  itu  ada  burung  kecil  bulunya
            berwarna kuning, bagus sekali, Ayah,” kata si Bungsu







                                          39
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51