Page 49 - Riau-Si Bungsu
P. 49
“Selamat malam, Anakku,” jawab saudagar itu.
Pagi pun telah tiba, si Bungsu dan saudagar itu
telah bangun dari tidurnya. Sementara itu, perahu yang
membawa mereka terus berlayar mengarungi sungai.
“Selamat pagi, Ayah,” kata si Bungsu.
“Selamat pagi, Anakku.”
“Ayah lihat tidurmu semalam nyenyak sekali.”
“Ya, Ayah,” ujar si Bungsu.
“Sudah tidak sedih lagi bukan?” kata saudagar itu
sambil memberikan segelas air putih kepada si Bungsu.
“Ya, Ayah, karena Bungsu tidak merasa sendiri lagi.
Bungsu punya ayah,” kata si Bungsu sambil memeluk
saudagar itu.
“Terima kasih, Anakku, karena kamu menerima
saya sebagai ayahmu. Ayah juga merasa kamu seperti
anak kandungku sendiri,” kata saudagar itu.
“Terima kasih juga, Ayah. Ayah telah mengangkatku
sebagai anak dan Ayah memperlakukan Bungsu seperti
anak kandung sendiri,” kata si Bungsu.
“Bungsu sarapan telah tersedia. Ayo, kita makan,”
kata saudagar itu sambil memegang tangan si Bungsu.
42