Page 58 - Riau-Si Bungsu
P. 58

“Aku  bukan  anakmu!”  teriak  si Bungsu  sambil
            meronta.

                 “Nak,  aku  ibumu,  saudara-saudaramu  juga
            merindukan  kamu,  Nak,” kata  ibu  Bungsu  sambil

            bercucuran air mata.
                 Lepaskan, Nek, kamu bukan ibu kandungku!” kata

            si Bungsu dengan suara nyaring.
                 “Ibuku  masih  muda,  ibuku  cantik,  bukan  seperti

            Nenek, tua, jelek!” teriak si Bungsu.
                 “Ibu kaya, pakaiannya bagus-bagus, bukan seperti

            Nenek, miskin, kumal!”  kata  si Bungsu dengan  nada
            mengejek.

                 “Bungsu, mengapa kamu berbuat seperti ini, Nak?”
            tanya ibu si Bungsu dengan nada sedih.

                 “Pergilah kamu, Nek, jika tidak mau pergi kutendang
            kamu!” perintah si Bungsu dengan wajah garang.

                 Secepat  kilat  tendangan  si  Bungsu  mendarat  ke
            pipi nenek tua itu. Nenek itu jatuh, kemudian ia bangkit

            lagi. Berkali-kali si Bungsu melancarkan tendangannya
            ke tubuh nenek itu. Berkali-kali pula nenek itu mencoba

            untuk bangkit lagi. Nenek tersebut tidak menghiraukan
            perkataan  si  Bungsu.  Ia  kembali  memeluk  tubuh  si

            Bungsu sambil menangis tersedu-sedu.




                                          51
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63