Page 31 - Si Cantik dan Mantri Hasut
P. 31

“Ampun Tuanku, patik yang hina ini menghaturkan sembah

            ke hadapan Duli Yang Mahamulia.”

                    “Sembahmu aku terima. Bagaimana kabar Bapak dan
            Bunda?”

                    “Hamba berdua, baik-baik saja Gusti. Hamba menerima
            kasih Tuanku karena Syah Alam berkenan menerima kami berdua.”


                    ”Sudah menjadi keharusan kalau aku mengundang kalian.
            Bukankah anak kalian yang akan menikah dengan anakku Mahsyud
            Hak. Akulah yang akan mengawinkan anakku Mahsyud Hak dengan
            anakmu. Mulai hari ini, segala persiapan untuk perayaan itu telah
            dilaksanakan.

                    Mendengar kata Raja itu, bunda Citatah berkata, “Jangan
            Duli Yang Mahamulia berkata demikian. Patik ini hamba. Betapa
            bahagia  patik  beroleh  menantu  Mahsyud  Hak  karena  asal  patik
            ini orang hutan. Bahagia patik ini karena mendapat karunia yang
            sangat besar. Semuanya berkat menantu patik Mahsyud Hak orang
            bijaksana. la muliakan patik orang yang hina ini.”


                    Selesai menghadap Raja dan Permaisuri, kedua orang
            tua Citatah itu kembali ke rumah papan yang disediakan oleh
            Mahsyud Hak.

                    Mulai  saat  itu,  raja  menyuruh  rakyatnya  berhimpun.
            Hulubalang diperintahkan mengumpulkan segala permainan.
            Segala macam bunyi-bunyian pun dipukul orang untuk
            merayakan perkawinan Mahsyud Hak dengan Citatah.






                                         25
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36