Page 12 - Cerita Si Dayang Rindu
P. 12
pada kerajaan sehingga derajat rakyatnya semakin
meningkat dan disegani oleh kerajaan tetangga.
Lalu, pada suatu siang yang cerah datanglah dua
orang punakawan (prajurit) menghadap.
“Ampun, Tuanku, kami berdua ingin melapor.
Namun, kami ingin minta maaf terlebih dahulu jika
laporan ini kurang berkenan di hati,” ujar salah seorang
punakawan sambil duduk bersila.
“Silakan,” jawab sang pangeran dengan singkat.
“Begini, Tuanku. Kami mendapat kabar bahwa di
Kerajaan Tanjung Iran, Tanggamus, Lampung, ada
seorang gadis cantik nan jelita, bak bidadari yang
turun dari kayangan. Setiap kali ia tersenyum, tak
satu pandang matapun mampu beralih darinya. Tutur
katanya lembut dan tertata. Rambutnya mayang
mengurai. Pantas kiranya ia menjadi permaisuri,” ujar
punakawan itu dengan raut wajah yang serius.
Mendengar kabar tersebut, Pangerang Riyo menarik
napas panjang. Ia membatin bahwa sudah saatnya
ia memiliki permaisuri. Tidak akan bersinar kerajaan
tanpa seorang pendamping raja.
0202