Page 22 - Cerita Si Dayang Rindu
P. 22

tertentu yang akan mengancam keamanan Tanjung
            Iran.  Perbantahan  pun  terjadi  dan  berujung  dengan

            perkelahian.

                 Ki Bayi Radin yang sakti dan Keriyo Niru yang gagah

            perkasa memiliki kekuatan dan kelihaian yang sama.
            Tidak seorang pun terluka sehingga berakhir imbang.

                 Mendengar berita tentang Keriyo Niru dan Ki Bayi

            Radin  beradu kekuatan  dengan hasil  yang imbang,

            Tumenggung  Itam  memerintahi  seorang  budak  untuk
            mengundang khatib, imam, penghulu langgar, dan para

            haji untuk berbincang dan bermusyawarah.

                 Saat semua undangan telah datang, berkatalah

            Tumenggung Itam, “Tuan Penghulu, carikan dulu aku
            hari yang baik untuk berperang.”

                 “Baiklah,    Tuanku,”      jawab    penghulu      sambil

            membuka Kitab Mastari. Setelah mencocokkan dengan

            perhitungan  hari  tenung ider naga  yang  artinya  saat
            paling  tepat  untuk  melakukan  penyerangan,  ibarat

            anjing menyerang macan; hari katak menyerang

            ular;  hari  ayam  menyerang  elang,  penghulu  pun

            memutuskan minggu itulah waktu yang paling tepat.

                                          1212
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27