Page 33 - Cerita Si Dayang Rindu
P. 33
gagangnya bertakhta intan hendak diserahkan kepada
Singa Ralang. Patung kuda dari emas diserahkan untuk
Raden Mas Diwo Kemalo. Kain yang bagus sepeti, uang
perak sekotak, dan kain kuning dua puluh lima peti
diserahkan kepada Wayang Sewu dan tombak bersarung
emas asli untuk Keriyo Carang.
Lalu, payung lumut puncak kemala dipersembahkan
kepada Tuan Penatih Agung, payung agung dengan
puncak intan untuk Nyai Mas Sri Ayu, serta keris dengan
kuku macan bergagang gading untuk Ki Bayi Radin.
“Kami malu jika tidak membawa banyak oleh-oleh.
Kami juga membawa kain sutra emas untuk ibu-ibu,”
kata Tumenggung Itam.
Saat perbincangan tengah berlangsung, tiba-tiba
Ki Bayi Metig menyela, “Tuanku Tumenggung Itam, apa
usaha kita jika Dayang Rindu tidak berhasil kita bawa
pulang?” tanyanya.
Dengan spontan Tumenggung Itam menjawab,
“Alangkah malunya kita kepada Pangeran Riyo. Lebih
baik kita bertahan sini,” ujarnya dengan nada yang
tinggi.
2323