Page 36 - Cerita Si Dayang Rindu
P. 36

hingga  mampu  memaksa  kita  menuruti  kehendak
            pangeran Palembang itu,” ucap Wayang Sewu geram.

                 Setelah mendengar laporan Wayang Sewu, dengan

            bijaksana Keriyo Carang berkata, “Anakku, Wayang

            Sewu, sekarang aku sudah tua. Aku sudah tidak sanggup
            lagi berperang. Berbeda kalau aku masih muda, musuh

            akan kukejar sampai tetes darah penghabisan. Lebih

            baik kita berikan saja Dayang Rindu kepada mereka,”

            ujarnya.
                 Jawaban Keriyo Carang membuat semua yang hadir

            terkejut. Wayang Sewu menunduk lesu, “Apapun yang

            Ayahanda perintahkan, saya patuhi,” ujarnya dengan

            nada lirih. Muram wajahnya terlihat jelas. Agung
            Karep pun tak sanggup menahan kesedihannya. “Kalau

            Dayang Rindu sampai diambil orang Jawa itu, setiap

            hari  aku  tidak  akan  berhenti  menitikkan  air  mata,”

            katanya sambil menundukkan kepala.
                 Gusti  Penatih,  nenek  Dayang  Rindu,  menangis

            tersedu-sedu. Air matanya mengalir menganak sungai.

            “Andaikan aku laki-laki, walaupun seribu perahu yang

            datang, akan kuhadapi. Dayang Rindu … oh, Dayang

                                          2626
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41