Page 37 - Cerita Si Dayang Rindu
P. 37
Rindu, cucuku, tidak akan aku biarkan engkau pergi
jauh,” ucapnya dengan bibir gemetar.
Nyai Mas Putri Ayu, ibunda Dayang Rindu juga
tidak rela gadisnya menjadi permaisuri di Palembang.
Dayang Rindu bukanlah gadis biasa yang bisa begitu
saja diambil orang. “Putriku harus menikah dengan
pilihan hatinya. Pangeran sekalipun tidak pantas
menjadi pendampingnya jikalau Dayang Rindu tidak
menghendaki,” tutur Nyai Mas Putri Ayu.
Awan mendung menyelimuti Tanjung Iran. Angin
berhembus pelan seolah enggan bertiup. Burung juga
membisu seolah turut bersedih. Anak-anak yang biasa
menghabiskan sore bermain bersama lebih memilih
berdiam diri di rumah. Semua berduka untuk Dayang
Rindu.
Dayang Rindu mengurung diri di kamarnya.
Pikirannya melayang jauh memikirkan nasib Tanjung
Iran yang berada di ujung tanduk. Dayang Rindu
tidak ingin perang terjadi. Ia ingin Tanjung Iran
selalu tenteram dan damai sehingga semua orang
dapat tersenyum gembira. “Aku harus menyelamatkan
2727