Page 52 - Cerita Si Dayang Rindu
P. 52

Berkatalah Ki Bayi Metig,”Ampun beribu ampun,
            Pangeran. Banyak orang kita yang tewas di medan laga.

            Keriyo Niru, Sipat Lenggawa, Jejenung Irun, Karang

            Waringin, dan lainnya. Selain itu, harta benda yang kita

            bawa juga habis dirampas. Kini, yang tersisa hanyalah
            aku  dan  Tumenggung  Itam.  Aku  pun  merasa  seperti

            tidak hidup lagi. Akan tetapi, kami berhasil membawa

            Dayang Rindu serta,” katanya tanpa sedikit jua berani

            memperlihatkan wajahnya.
                 Mendengar  laporan  tersebut,  Pangeran  Riyo  pun

            membesarkan hati Ki Bayi Metig,“Tak perlu bersedih

            dan  gusar.  Harta  yang  hilang  bisa  dicari  lagi.  Orang

            yang tewas adalah pahlawan yang nanti akan digantikan
            oleh tunas baru. Beginilah perang. Ada yang kalah dan

            ada  yang  menang.  Yang  penting  Dayang  Rindu  telah

            sampai dan engkau masih selamat tiba di sini.”

                 Kemudian,  ia  meminta  seorang  budak  memasang
            bendera Kemala Hijau. Budak itu juga diminta untuk

            menyiapkan Balai Kencano Emas, mengembangkan

            payung kerajaan berwarna kuning dengan puncak

            intan berurai mutiara, serta memasang tikar berwarna

                                          4242
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57