Page 55 - Cerita Si Dayang Rindu
P. 55
Dalam sekejap mata tiba-tiba Dayang Rindu terbang
dan hinggap di pohon pinang. Tak lama kemudian, iapun
terbang ke kayangan.
Tercengang Pangeran Riyo melihat hal itu. Tak
kuasa ia menahan rasa sedih dan kecewa. “Malang
benar nasibku ini. Dayang Rindu yang kuimpikan hilang
di depan mata,” katanya sambil mengerutu.
Kejadian aneh ini juga membuat penduduk
Palembang menangis. Mereka sedih karena calon
permaisuri pangeran tiba-tiba menghilang dari
pandangan. Mereka menangis tersedu-sedu.
Tak lama berselang, Pangeran Riyo meminta
seorang budak memanggil Adipati Anom, Ki Bayi Metig,
dan Tumenggung Itam. Pangeran Riyo ternyata memiliki
rencana baru untuk melampiaskan kekecewaannya.
“Kalian bertiga, segera siapkan pasukan yang
tersisa. Kita serang kembali Tanjung Iran untuk
menebus malu. Hanya karena mengambil satu orang,
rusak Palembang kita!” ujarnya dengan nada berapi-
api.
4545