Page 6 - Cerita Si Dayang Rindu
P. 6

itu  sangat  bergantung  pada  siapa  yang  meninjau,  siapa
            yang menelaah, menganalisis, dan siapa yang mengkajinya

            dengan  latar  belakang  sosial-budaya  serta  pengetahuan
            yang  beraneka ragam.  Adakala  seorang  penelaah  sastra
            berangkat  dari  sudut  pandang  metafora,  mitos,  simbol,
            kekuasaan,  ideologi,  ekonomi,  politik, dan  budaya, dapat

            dibantah  penelaah  lain  dari  sudut  bunyi,  referen,  maupun
            ironi.  Meskipun demikian,  kata  Heraclitus,  “Betapa  pun
            berlawanan  mereka  bekerja  sama,  dan  dari  arah  yang
            berbeda, muncul harmoni paling indah”.

                 Banyak pelajaran yang dapat kita peroleh dari membaca
            karya  sastra, salah  satunya  membaca  cerita  rakyat  yang
            disadur  atau  diolah  kembali  menjadi  cerita  anak.  Hasil
            membaca karya sastra selalu menginspirasi dan memotivasi

            pembaca  untuk  berkreasi  menemukan  sesuatu  yang  baru.
            Membaca karya sastra dapat memicu imajinasi lebih lanjut,
            membuka pencerahan, dan menambah wawasan. Untuk itu,
            kepada  pengolah  kembali  cerita  ini  kami  ucapkan  terima

            kasih.  Kami  juga  menyampaikan  penghargaan  dan  ucapan
            terima kasih kepada Kepala Pusat Pembinaan, Kepala Bidang
            Pembelajaran, serta Kepala Subbidang Modul dan Bahan Ajar
            dan staf atas segala upaya dan kerja keras yang dilakukan

            sampai dengan terwujudnya buku ini.
                 Semoga  buku  cerita  ini  tidak  hanya  bermanfaat
            sebagai  bahan  bacaan  bagi  siswa  dan  masyarakat  untuk
            menumbuhkan  budaya  literasi  melalui    program  Gerakan

                                          iviv
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11