Page 12 - Si Kabayan
P. 12

1

                 Kabayan Memetik Buah Nangka





                 Hari sudah agak siang, tetapi Kabayan masih tiduran di
            balai-balai di depan rumahnya. Angin berembus sepoi-sepoi
            membuat Kabayan makin terbuai dalam tidurnya. Terdengar
            dengkurannya cukup keras sehingga suaranya sampai ke

            dalam rumah. Nyi Iteung yang sedang menyapu di dalam
            sampai berhenti sejenak sambil geleng-geleng kepala.
                 “Ah, dasar pemalas, jam seperti ini masih saja tidur.
            Dari awal menikah sampai sekarang sifatnya yang jelek itu

            tidak pernah hilang.” Nyi Iteung berkata dalam hati.
                 Nyi Iteung bergegas ke luar sambil memegang perutnya
            yang maju. Ternyata dia sedang hamil muda. Hari itu tiba-
            tiba saja dia ingin makan buah nangka. Bawaan bayi di

            dalam perutnya yang membuatnya mengidam buah nangka.
            Dari pintu depan dilihatnya Kabayan sedang tidur dengan
            enaknya. Dia mendekati suaminya dan menggoyang-
            goyangkan tubuhnya.

                 “Kang...! Kang...! Bangun! Sudah siang. Tolong
            petikan buah nangka untuk Iteung,” kata Nyi Iteung sambil
            menggoyang-goyangkan tubuh Kabayan.
                 “Hhhmmm, siapa yang mengganggu tidur saya pagi-pagi

            begini?” gumam Kabayan. Matanya hanya terbuka sedikit




                                          1
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17