Page 26 - Si Kabayan
P. 26

“Nah, kata Kabayan juga apa.” Kabayan menyeringai.

                 “Awas,  Kabayan.  Jangan  coba-coba  lagi  memetik
            buah nangka orang lain tanpa izin. Dosa tahu!” Mata Abah
            melotot. Kabayan hanya senyum menyeringai.
                 Setelah membelah buah nangka dan makan bersama-sama,

            mereka bubar, lalu pulang ke rumah masing-masing. Nyi Iteung
            merasa bahagia dan puas karena tidak jadi makan buah nangka
            hasil mencuri. Kabayan dan Nyi Iteung masuk ke rumah dengan
            muka berseri-seri dan perut kenyang. Baru saja Kabayan duduk,

            Emak datang dan berteriak memanggil Kabayan.







                                          15
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31