Page 30 - Si Kabayan
P. 30

Tanpa bicara lagi, si Kabayan masuk bersama istrinya.
            Selesai  salat  Magrib,  mereka  makan  malam  bersama.
            Makanan sederhana dengan tahu, asin, sambal, dan lalap-
            lalapan, tetapi nikmat.

                 Pukul sepuluh malam sebelum tidur, Kabayan mengobrol
            bersama istrinya.
                 “Iteung, kira-kira Juragan Somad akan ngasih pinjaman
            enggak ya?” kata Kabayan cemas.

                 “Yah. Kita berdoa saja, Kang, mudah-mudahan Juragan
            Somad sedang enak suasana hatinya. Dengan begitu dia
            tidak susah-susah memberi pinjaman uang kepada kita,”
            kata Iteung membesarkan hati Kabayan.

                 “Sekarang mah, Akang cepet tidur, biar besok tidak
            kesiangan salat Subuh,” ujar Iteung.
                 Keesokan paginya, Kabayan pergi ke rumah Juragan
            Somad. Nyi Iteung mengantar sampai depan pintu dan

            mendoakan semoga Kabayan berhasil. Setelah sampai di
            rumahnya, Kabayan menyampaikan maksud kedatangannya
            kepada Juragan Somad. Setelah berbicara panjang lebar
            Kabayan mendapat uang pinjaman dari Juragan Somad

            untuk modal usaha. Ia berjanji pada Juragan Somad akan
            membayar utang secepatnya. Si Kabayan akan berjualan di
            pasar. Hatinya gembira karena Juragan Somad bermurah
            hati meminjamkan uangnya. Kabayan juga senang dan

            berterima kasih kepada istrinya yang telah mendoakannya
            sehingga maksud dan tujuannya tercapai.



                                          19
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35