Page 38 - Si Kabayan
P. 38

“Sudahlah, Bi. Saya memang salah. Tadinya saya ingin
            melihat ayam dari dekat karena penasaran pada ayam
            seberang. Namun, nasi sudah menjadi bubur yang berlalu
            tidak dapat diulang. Sebagai gantinya, biarlah Kabayan tidak

            usah membayar utang. Saya bebaskan utang suamimu!”
                 “Oh..begitu, Gan? Terima kasih, Gan, terima kasih!”
            Nyi Iteung tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih.
                 Juragan Somad pulang ke rumah dengan tangan hampa

            seperti yang dialami pembantunya.
                 Sementara itu, ayam seberang yang berlindung di dalam
            sungai masih mendengar pembicaraan istrinya dengan
            Juragan Somad.  Ayam seberang alias Kabayan mesem di

            dalam sungai.



                                         ***



























                                          27
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43