Page 45 - Si Kabayan
P. 45

4

                     Si Kabayan Mencari Tutut


                              (Keong Sawah)




                 Dari jendela  rumah,  pemandangan  pertama  yang
            tersuguh tiada lain gunung-gunung dengan puncak bukitnya

            memagari perdesaan dengan kuatnya. Nyi Iteung sering
            melayangkan  pandang  ke  arah  gunung-gunung  yang
            mengelilingi dusunnya ketika membuka jendela kamarnya,
            menyambut datangnya hari baru. Lalu, ia menghirup udara
            segar  dengan  tarikan  napas  yang  kuat  sampai  terasa

            menyelusup ke dalam dadanya. Pohonan dengan warna hijau
            daunan yang segar di luar sana seperti tergambar di atas
            kanvas memberikan kesejukan dan kedamaian.

                 Namun, rasa itu tiba-tiba lenyap, manakala terdengar
            dengkur suaminya yang naik turun seiring dengan gerakan
            dadanya. Ditolehnya sejenak suaminya yang sedang tidur,
            tubuhnya melingkar di atas balai-balai. Nyi Iteung dengan
            kesal bergegas keluar kamar menuju dapurnya. Ia menoleh

            ke kanan dan ke kiri mencari-cari Abah dan Ambunya, namun
            tidak seorang pun ditemuinya.
                 “Ah, Abah dan Ambu sudah pergi ke ladang,” katanya

            dalam hati.





                                          34
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50