Page 36 - Cerita Si Kerongo
P. 36
Pohon-pohon itu diberi baju sehingga mirip sosok mereka
berdua.
Raja Belau yang melihat dua sosok mirip manusia segera
menghampiri pohon-pohon itu. Ia mengira bahwa kedua
sosok tersebut adalah Kerongo dan ibunya.
Ketika melihat bayangan tubuh Kerongo dan ibunya di
tengah pepohonan salak dan dadap, tanpa berpikir panjang
Raja Belau menerkam dan mengoyak-ngoyak pohon yang
penuh duri itu. Akibatnya, Raja Belau luka-luka, tertusuk
oleh duri dadap dan salak. Raja Belau yang diliputi amarah
tidak berpikir panjang bahwa ia telah diperdaya Kerongo
dan ibunya. Ia terus saja mengoyak-ngoyak pohon salak
dan pohon dadap. Ketika tenaganya hampir habis, matanya
melihat Kerongo dan ibunya yang sedang bersembunyi di atas
pohon asam. Dengan penuh amarah Raja Belau memanjat
pohon yang tinggi itu. Ia berusaha untuk menangkap Kerongo
dan ibunya, tetapi badannya lemah karena tenaganya sudah
terkuras habis. Walaupun begitu, Raja Belau tidak kehilangan
akal. Ia berpura-pura mengajak si Kerongo untuk berdamai.
“Kerongo, lihatlah keadaanku sekarang ini yang sudah
tidak lagi mampu melawanmu. Tenagaku sudah habis. Aku
hanya menawarkan perdamaian denganmu. Oleh sebab itu,
turunlah beserta ibumu. Aku tidak akan mengganggumu lagi.”
Raja Belau merayu Kerongo dengan manis. Namun, Kerongo
27