Page 46 - Cerita Si Kerongo
P. 46

Ibu Kerongo adalah wanita yang dengan sabar dan
            penuh kasih sayang mengajarkan nilai-nilai kehidupan
            kepada Kerongo, termasuk sopan santun. Ibu Kerongo

            tidak hanya ingin anaknya menjadi pemuda mandiri, tetapi
            juga menjadi manusia yang menerapkan nilai-nilai adat

            sopan santun dalam pergaulan. Pendidikan budi pekerti
            ini diajarkan melalui petuah dan teladan sehingga Kerongo
            dengan cepat memahami maksudnya. Setelah mendengar

            nasihat ibunya, Kerongo akhirnya memahami maksud ibunya
            dan mengembalikan paha kijang kepada tetangganya yang
            telah memberi garam.

                 “Eh, ini paha kijang sebagai pengganti garam yang
            telah kalian berikan kepadaku. Maaf, aku tadi membawanya
            pulang,” kata Kerongo. Tetangganya tersenyum, memaklumi

            kekurangan Kerongo.
                 “Tidak apa-apa, Kerongo. Terima kasih atas paha

            kijangnya,” kata tetangga Kerongo dengan tulus.
                 Begitulah cerita Kerongo di pedalaman Kalimantan.
            Walaupun dia memiliki kekurangan akal, ketulusannya telah

            membuatnya dihormati orang lain. Bahkan, ia dianggap
            pahlawan karena telah mengalahkan Raja Belau, raksasa

            jahat yang sering mengganggu penduduk kampung.
                 Sampai dengan saat ini masyarakat di Kutai Barat masih
            menghormati si Kerongo dengan meniru cara Kerongo dan





                                          37
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51