Page 47 - Cerita Si Kerongo
P. 47

ibunya dalam membakar lahan untuk berladang. Bahkan,
            masyarakat mengadakan ritual bertanam dengan membuat
            boneka Kerongo pada saat mulai tanam untuk mengenang

            dan menghormati Kerongo yang telah dianggap berjasa
            kepada masyarakat.

                 Sebelum pekerjaan membakar huma dimulai, terlebih
            dahulu  dibuat  gambar  si  Kerongo  dengan wajah  lucu
            dan konyol. Masyarakat berharap dengan cara itu huma

            yang mereka bakar kelak terhindar dari gangguan hama
            atau penyakit tanaman. Selain itu, mereka juga meminta
            perlindungan dewa-dewa agar hutan-hutan di sekitar huma

            yang akan dibakarnya itu terhindar dari bahaya lalapan
            api yang sewaktu-waktu bisa mengamuk di luar kemauan
            manusia. Kerongo dipercayai oleh masyarakat mempunyai

            kesaktian yang luar biasa dalam mengatur kobaran api
            agar api tidak melampaui batas. Selain itu, dalam kegiatan

            pembakaran huma, masyarakat juga mengikuti cara yang
            diperintahkan oleh ibu Kerongo, yaitu membuat suatu garis
            pembatas yang mereka sebut sebagai “ladang”. Garis ladang

            itulah yang akan melindungi hutan dari bahaya kebakaran.














                                          38
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52