Page 54 - Cerita Si Kerongo
P. 54

Kilip ini orang kaya. Apakah ia tidak memiliki piring yang
            bagus?” pikir Kerongo dalam hatinya dengan penuh rasa
            heran.  Ketika  melihat  Kerongo  yang  termangu-mangu

            melihat hidangan yang disajikan, Kilip tersenyum simpul
            dan mencoba bertanya kepadanya.

                 “Ada  apa  yang  salah,  Kerongo?  Ada  apa  dengan
            hidangannya?” Kilip pura-pura bertanya kepada Kerongo.
            Kerongo tersadar dari pikirannya dan menjawab pertanyaan

            Kilip dengan terbata-bata.
                 “Ah, tidak ada apa-apa. Hidangan ini sangat lezat.
            Terima kasih sudah memberiku hidangan yang banyak ini,”

            kata Kerongo berbohong menutupi rasa herannya.
                 Dengan  rasa getir  bercampur keraguan  Kerongo
            memakan hidangan tersebut bersama Kilip sambil

            berbincang-bincang. Tidak terasa hari beranjak malam. Kilip
            menawarkan Kerongo untuk menginap di rumahnya.

                 “Kerongo, ini sudah malam. Lebih baik kamu menginap
            saja di rumahku. Tidak baik bagimu untuk pulang malam-
            malam melewati hutan. Besok pagi ketika sudah terang

            kamu bisa pulang kembali ke rumahmu.” Kilip menawarkan
            bantuannya. Dengan ragu-ragu Kerongo menerima tawaran

            Kilip. Sepanjang malam, Kerongo tidak dapat tidur karena
            takut jatuh, mengingat rumah Kilip yang sudah lapuk dan
            berlubang di mana-mana. Kilip yang melihat keraguan





                                          45
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59