Page 55 - Cerita Si Kerongo
P. 55

Kerongo hanya tersenyum-senyum simpul. Sebenarnya
            rumah Kilip adalah rumah panggung yang kokoh, tetapi
            dengan kesaktiannya, Kilip telah membuat Kerongo melihat

            sebaliknya. Begitu juga dengan hidangan dalam piring
            berlubang. Sebenarnya, piring tempat hidangan untuk

            Kerongo adalah piring mahal yang bagus, tetapi sekali lagi
            dengan kesaktiannya, Kilip membuat Kerongo melihatnya
            sebagai piring usang yang penuh lubang.

                 Pagi  harinya  ketika  Kerongo  bersiap  pulang,  Kilip
            mengakui bahwa ia telah memperdaya Kerongo untuk
            membalas perlakuan Kerongo pada saat menyalai ikan.

                 “Kita berdua sekarang seri, tidak ada yang menang dan
            kalah. Jadi, sebaiknya kita tidak lagi melihat kesalahan yang
            sudah-sudah. Kita mulai hubungan kita ini dari awal lagi

            dengan menghindari prasangka,” kata Kilip kepada Kerongo.
            Kerongo yang setuju dengan ajakan Kilip untuk hidup damai

            seterusnya.
                 Hubungan Kilip dan Kerongo kemudian berjalan dengan
            baik seperti tidak ada masalah karena keduanya sudah

            saling memaafkan kesalahan masing-masing. Hal yang
            patut diingat bahwa Kilip dan Kerongo tidak memandang

            status dalam berhubungan sebagai teman. Kilip adalah orang
            kaya, sedangkan Kerongo adalah seorang pemuda rajin yang
            memiliki kekurangan dalam berpikir. Perbedaan tersebut





                                          46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60