Page 27 - Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
P. 27

Pernikahan Si Kodok


                                          dengan Si Bungsu














                     Anak penghulu kampung bersama istri dan anaknya, si Kodok,


                telah  sampai  di  rumah  orang  tua  mereka,  Penghulu  Kampung

                Gugung. Setiba di rumah, mereka sangat bingung. Mereka tidak


                bisa berbicara apa pun, seperti kelu lidah mereka. Demikian pula


                penghulu kampung dan permaisuri sangat bingung. Mereka hanya

                berpandang-pandangan, seperti bermimpi.


                     “Benarkah  kamu  adalah  anakku?”  tanya  penghulu  kampung


                kepada ayah si Kodok.


                       “Benar, Ayah! Kami adalah anak ayah dan ibu,” jawab ayah


                si Kodok gemetaran.


                     “Istriku,  benarkah  aku  tidak  bermimpi?  Benarkah  yang  di


                hadapan itu adalah anak kita?” tanya penghulu kampung kepada


                permaisuri.










                                                          21
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32