Page 29 - Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
P. 29

“Oh, ya, aku pun lebih baik tidak mempunyai anak daripada


               mempunyai anak semacam kodok,” sahut orang yang lain.


                     Begitu pula semua gadis kampung mencibir si Kodok. Mereka


               merasa  malu  jika  berteman  dengan si Kodok.  Mereka  merasa


               jijik jika melihat si Kodok. Akan tetapi, para pemuda lebih suka

               berteman dengan si Kodok karena si Kodok sangat baik, peramah,


               dan tidak cepat marah.


                     “Aku  salut  pada  si  Kodok.  Ia  peramah  dan  tidak  pernah


               marah,” kata seorang teman si Kodok.


                     “Aku juga senang bermain dengan si Kodok. Ia tidak mudah


               tersinggung  dan  suka  menolong  jika  ada  teman  yang  sedang


               kesusahan,” sahut teman si Kodok yang lain.


                       Pada suatu hari si Kodok berkata kepada ibunya bahwa ia


               ingin menikah.


                     “Jika  kamu  ingin  menikah,  itu  masalah  gampang.Ibu

               mempunyai  saudara  tua,  uakmu,  yang  tinggal  di  Tanah  Timur.


               Uakmu mempunyai enam anak perempuan. Jika kamu mau dengan


               anak perempuan uakmu, pergilah kamu ke sana! Pakailah cincin


               ibu sebagai pengenal uakmu!”









                                                          23
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34