Page 31 - Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
P. 31

“Wah, si Kodok, anakku baru saja keluar. Entah ke mana ia


               pergi,” jawab ibu si Kodok.


                     Si Kodok  tidak   bisa  menahan tawanya  lagi.  Ia  tertawa

               terbahak-bahak.  Ia  lalu  bertanya  sambil  memperlihatkan  cincin


               yang baru ia terima dari ibunya.


                      “Cincin siapakah ini?”


                     “Wah, Anakku!” kata ibunya sambil merangkul dan menciumi


               pipi kanan dan kiri si Kodok.


                     “Anakku?” kata ayah si Kodok dengan terkejut,” betulkah ini


               anakku?Aduhai, bukan main tampannya anakku!”


                     Setelah itu, si Kodok bersujud, menciumi kedua kaki ayah dan


               ibunya secara bergantian.


                     “Ayah dan ibu! Jika anakmu mengenakan baju kodok, anakmu


               benar-benar  seperti  kodok, sesuai  dengan  nazar  ayah  dan  ibu.


               Akan  tetapi,  jika  baju  kodok  itu  ditanggalkan,  anakmu  seperti

               sekarang yang ayah ibu lihat,” kata si Kodok memberi tahu rahasia


               dirinya kepada ayah dan ibunya.


                     Ayah dan ibu si Kodok bukan kepalang senangnya. Kemudian,


               mereka  meminta  agar  si  Kodok  dalam  beberapa  hari  ini  tidak


               mengenakan baju kodok.







                                                          25
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36