Page 33 - Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
P. 33

“Kakek  dan  nenekmu  sungguh  senang  jika  melihat  wajah


               cucunya yang tampan seperti ini,” kata ibu si Kodok.


                     Si Kodok  mengabulkan  permintaan  ayah  dan  ibunya.  Ia


               menyimpan baju kodok itu dalam peti.


                     Ibu  si Kodok  amat  senang  dengan  kepergian  si Kodok  ke


               tempat  uaknya di Tanah Timur. Dengan penuh harapan, ia berdoa


               semoga si Kodok diterima dan menikah dengan salah seorang anak

               uaknya. Ia merasa rugi jika si Kodok menikah dengan anak orang


               lain.


                     Tidak diceritakan  di perjalanan. Waktu  itu  hari  telah  sore.


               Si  Kodok  menjumpai  seorang  ibu  yang  sedang  memberi  makan


               ternaknya. Lalu,Si Kodok menegur ibu itu, “Maaf, Bu!Ibu jangan


               takut kepada saya meskipun begini wajah saya,” kata si Kodok.


                     Jawab si ibu, “Tidak, Nak!  Ibu tidak takut. Anak dari mana

               dan hendak mencari siapa?”


                     “Maaf,  Bu!  Ibu  jangan  bingung    jika  nanti  saya  harus


               memanggil ibu dengan sebutan bibi atau uak. Saya berasal dari


               Kampung Gugung. Saya datang kemari hendak menemui uak saya,


               istri penguasa Tanah Timur,” kata si Kodok.









                                                          27
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38