Page 35 - Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
P. 35

“Uak, sebelum  keponakan  uak  berangkat  ke  Tanah  Timur


               ini, ayah dan ibu berpesan agar menyerahkan darah dan daging


               saya kepada uak, serta saya harus mematuhi segala perintah uak.


               Selain itu, ayah dan ibu meminta agar saya menjadi menantu uak,

               bukan menantu orang lain.”


                     Ketika si Kodok menyampaikan pesan ayah dan ibu si Kodok,


               keenam anak perempuan uak mendengar ucapan si Kodok. Mereka


               tertawa-tawa dan melontarkan kata-kata ejekan kepada si Kodok.


                     “Ingin  menikah?  Tidak  ada  yang  melarang,  tapi  lihat  dulu


               dong, wajahmu!” kata salah seorang anak uwak si Kodok.


                     Mendengar kata-kata seperti itu, uak si Kodok marah dan ia


               membentak keenam anaknya. Seketika itu mereka diam.


                     Keenam  anak  perempuan  uwak  si  Kodok  berkumpul  di


               sebuah  kamar.  Mereka  mempersiapkan  jawaban  yang  akan

               merekalontarkan ketika ditanyai oleh ibu mereka.


                     Makan malam telah selesai. Uak si Kodok menyuruh keenam


               anaknya  berkumpul  di sebuah  ruangan.  Demikian  pula  si Kodok


               disuruh masuk di ruangan yang sama. Setelah itu, uak si Kodok


               mulai bercerita di hadapan keenam anaknya.









                                                          29
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40