Page 46 - Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
P. 46

Ketika istri si Kodok memberikan labu kepada ibunya, kelima

               kakaknya ada di rumah. Mereka melihat labu itu. Mereka marah-


               marah  dan  menyuruh  ibu  mereka  membuang  labu  pemberian


               si Kodok.


                     “Buang saja labu itu, Bu! Siapa yang mau makan labu yang


               ditanam Kodok. Muntah kami nanti,” kata salah seorang kakaknya.


                     Ibu  mereka  diam saja.  Ia  tidak memedulikan  kata-kata


               anaknya  itu.  Lalu, ia  mengambil  sebilah  parang  dan  membelah

               labu itu. Begitu labu itu dibelah, keluarlah emas berserakan dari


               dalam labu itu.


                     “Wah, emas!” kata kelima kakak istri si Kodok sambil berebut


               ingin memperoleh emas yang lebih banyak.


                     Istri si Kodok tersenyum melihat tingkat laku kakak-kakaknya


               yang  seperti  tingkah  laku  anak-anak.  Tidak  lama  kemudian,  ia

               meminta izin kepada ibunya untuk pulang.



                     “Ibu, saya pulang,” kata istri si Kodok sambil keluar rumah

               ibunya.
















                                                          40
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51