Page 49 - Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
P. 49

Si  Kodok  kembali  ke  dangau.  Istri  si  Kodok  mengikuti  dari


               belakang. Di dalam dangau si Kodok duduk di balai. Tidak lama


               kemudian istri si Kodok pun membuntutinya.


                     Di  dalam  dangau  si  Kodok  duduk  bersila.  Ia  menanggalkan


               baju  kodoknya  dan  menggantungkannya  di  dekat  pintu  dangau.

               Keluarlah istri si Kodok dari persembunyiannya. Lalu, ia mengintip


               dari  sela-sela  dangau.  Ia  sangat  terkejut  karena  melihat


               suaminya,  si Kodok,  di dalam  dangau  telah  berubah  menjadi

               seorang laki-laki yang tampan. Dengan tidak sadar, sekonyong-


               konyong ia mendorong pintu dangau, lalu masuk ke dalam dangau.


               Si Kodok kaget dan tidak sempat lagi mengambil baju kodoknya.


                     “Hai, sekarang aku tahu,” kata istri si Kodok, “sungguh aku


               tidak  salah  duga  kalau  abang  ini  bukan  manusia  biasa.  Cukup


               sudah abang mengujiku. Mulai hari ini, aku pinta abang tidak lagi

               mengubah wajah menjadi si Kodok.Ayo keluar agar ayah, ibu, dan


               kelima kakakku tahu,” kata istri si Kodok sambil memeluk suaminya,


               si Kodok.


                     Baju  kodok  telah  hilang  entah  ke  mana  karena  terinjak-


               injak oleh istri si Kodok. Sejak saat itu, si Kodok tidak bisa lagi

               mengubah wajahnya menjadi kodok dan menjadi lelaki yang tampan


               selamanya.






                                                          43
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54