Page 52 - Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
P. 52

Si Kata Malem mencoba menanyakan istrinya kepada beberapa


               dukun. Baik dukun yang tinggal di Kampung Tanah Timur maupun


               dukun yang tinggal di kampung lain. Namun, usaha si Kata Malem


               pun sia-sia, tak seorang dukun pun mengetahui.


                     Genap satu bulan istri si Kata Malem hilang. Ayah, ibu, dan

               semua keluarga si Kata Malem mengadakan upacaraadat untuk


               mengesahkan bahwa istri si Kata Malem telah meninggal dunia.


                     Si Kata Malem menjadi seorang duda. Meskipun demikian ia


               tetap tabah dalam menghadapi penderitaan. Di samping itu, ia tidak


               mempunyai niat sedikit pun untuk menikah lagi. Padahal, kelima


               kakak istrinya sering merengek-rengek dan berubah berbuat baik

               kepadanya.



                      Setelah  sebelas  bulan  hidup  seorang  diri,  si Kata  Malem

               pulang  ke kampung halamannya,  Kampung  Gugung.  Untuk


               menghilangkan  rasa  sepi dan  sedih, ia  mencoba  bermain  catur.


               Setelah berkali-kali bermain catur, ia menjadi pemain yang jitu,

               tidak ada tandingannya. Setiap kali bermain caturia selalu menang.


                      Ketika dibuang oleh kelima kakaknya di jurang yang dalam, istri


               si Kata Malem dalam keadaan hamil. Beberapa bulan   kemudian,


               ia  melahirkan  seorang  bayi  laki-laki. Atas  kekuasaan  Tuhan,  ia






                                                          46
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57