Page 56 - Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
P. 56
Si Bakal berkemas-kemas, mengantongi semua harta
kekayaan yang diperoleh dari bermain judi. Setelah itu, ia mengajak
pulang si Kata Malem ke pondoknya di jurang yang dalam. Para
penonton pun bubar.
Si Bakal dan si Kata Malem berangkat menuju ke bibir jurang,
tempat ibunya tinggal. Dalam perjalanan itu, si Kata Malem
sangat kagum karena arah perjalanan itu searah dengan jalan
yang menuju ke Kampung Tanah Timur. Arah perjalanan itu dari
Kampung Tanah Timur berbelok kanan dan tak lama kemudian
mereka sampai di pondok si Bakal.
“Di sinilah tempat saya tinggal. Silakan Bapak berdiri
menunggu di situ, jangan lari!” kata si Bakal.
“Baik, aku akan mengikuti perintahmu.” jawab si Kata Malem.
Si Bakal lalu masuk ke pondok memberi tahu kepada ibunya.
Ibu si Bakal lalu keluar dan dilihatnya seorang lelaki tua berdiri di
luar pondok.
“Ibu, lelaki tua yang sedang berdiri itu adalah tawananku. Ia
telah kalah bermain judi dan sekarang ia menjadi hamba sahaya
kita,” kata si Bakal memberi tahu kepada ibunya.
50