Page 63 - Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
P. 63

sekaligus  juga  menasihati  agar  mereka  tidak  mengulangi  lagi


             perbuatan  jahatnya  itu,  “Namun,  mereka  tetap  harus  dihukum


             karena perbuatan jahatnya itu.”


                     Ayah keenam putri itusegera menangkap kelima kakak istri

             Kata Malem. Ia menghukum anak-anaknya dengan berdiri di tepi


             jalan  yang menuju ke pancuran.  Setiap  hari  mereka  menangis


             karena kepanasan. Mereka pun meminta maaf pada ayah, ibu, dan


             adiknya. Keluarga besar itu pun bermaaf-maafan.


                   Beberapa  hari  kemudian,  si Kata  Malem  mengajak  istri  dan


             anaknya, si Bakal, pulang ke Kampung Gugung. Karena ayah si Kata

             Malem telah meninggal, si Kata Malem diangkat menjadi penghulu


             kampung. Mereka pun hidup berbahagia di Kampung Gunggung.








































                                                          57
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68