Page 8 - Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati
P. 8

“Apakah salah kita, mengapa sampai saat ini kita belum juga


               dikarunia  seorang cucu?”  tanya  permaisuri  kepada  penghulu


               kampung.


                     “Aduh, Istriku! Kita harus sabar. Kita harus banyak berikhtiar


               dan berdoa sehingga Tuhan akan segera mengabulkan permintaan


               kita,” jawab penghulu kampung.


                       Pada suatu hari permaisuri mendengar berita ada seorang


               nenek yang sangat sakti. Nenek itu bisa mengobati segala macam

               penyakit dan bisa meramal hal-hal yang belum diketahui. Nenek


               sakti  itu  tinggal  di  Kuto  Suah.  Setelah  mendengar  berita  itu,


               permaisuri segera menyuruh adik perempuannya untuk datang ke

               pondok nenek sakti di Kuto Suah.



                     Tanpa   berpikir  panjang  permaisuri  meminta  adik

               perempuannya untuk menemui si nenek sakti itu. Adiknya segera


               memenuhi perintah kakaknya. Ia segera pergi menuju ke pondok


               nenek sakti di Kuto Suah.


                     Sesampai   di  pondok   nenek   sakti,  adik   permaisuri


               menyampaikan   keinginan   kakaknya   dan   penghulu   kampung

               kepada nenek sakti. Setelah membacakan mantra, sambil makan


               sirih,  dengan  suara   gemetar  nenek  sakti  itu  berkata,  “Aduhai,


               Cucuku! Cucuku bisa memperoleh keturunan, tetapi harus ….”







                                                           2
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13