Page 20 - Siluman Ular
P. 20

“Mengapa Nenek ada di sini seorang diri?”


                    Orang tua itu menjawab dengan suara lirih. “Nenek jatuh,
            kaki Nenek terantuk akar pohon yang besar ini.”

                    “Makanlah!  Nenek  pasti  lapar,”  kata  La  Upe  sambil
            memberikan  beberapa  potong ubi.  La Upe melihat  nenek  itu
            makan dengan lahapnya. Ia sepertinya sudah lama tidak makan.
            La Upe meminta izin  kepada nenek itu untuk  mencari  ramuan
            obat keseleo.


                    ”Cucuku, buatkan Nenek ramuan dari jahe dan serai,” kata
            si nenek.

                    Tidak berapa lama La Upe membawa beberapa bonggol
            jahe dan  beberapa batang serai. Kedua bahan tersebut ditumbuk,
            kemudian dibalurkan ke kaki nenek yang keseleo itu.

                    “Terima kasih.  Cucuku ini siapa dan mau ke mana?” tanya
            nenek itu dengan wajah yang kelihatan lebih segar karena rasa

            sakit di kakinya sudah berkurang.

                      “Nama saya La Upe. Saya juga tidak tahu mau ke mana?
            Saya berjalan mengikuti ke mana kaki hendak melangkah,” jawab
            La Upe.

                    “Orang tuamu di mana?”


                    “Saya yatim  piatu.  Sebelum  meninggal,  orang  tua  saya
            berpesan agar pergi merantau jika ingin sukses dalam hidup.”







                                         14
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25