Page 22 - Siluman Ular
P. 22

“Nenek doakan semoga kamu berhasil!” kata nenek itu dan

            diamini oleh La Upe. La Upe merawat nenek itu seperti merawat
            orang tuanya sendiri. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kaki
            nenek itu sudah dapat digerakkan kembali meskipun kalau untuk
            berjalan harus menggunakan tongkat.

                    Suatu pagi, Nenek itu memanggil La Upe dan mengatakan
            sesuatu.

                    “Cucuku, kini saatnya kamu mencari kehidupan yang lebih
            baik. Jangan khawatirkan Nenek.


                    “Pergilah sekarang juga!” kata nenek itu sambil mengambil
            bungkusan lalu  mengeluarkan isinya. Ternyata  bungkusan
            tersebut berisi sebuah kotak dan tongkat tua. Nenek memberikan
            kotak dan tongkat tersebut kepada La Upe.

                    “Cucuku, kamu anak  muda yang baik  hati dan suka
            menolong.  Sebagai  balasan  atas  kebaikanmu,  Nenek  berikan
            kotak dan tongkat ini,” kata nenek itu kepada La Upe.


                    La Upe menerima kotak dan tongkat pemberian nenek itu.

                    “Saya  menolong  Nenek bukan  untuk  mengharapkan
            balas jasa. Saya menolong karena panggilan hati saya yang ingin
            membantu sesama,” kata La Upe.

                    “Nenek  tahu  kamu  pemuda  yang  baik  hati.  Makanya,

            Nenek berikan kotak dan tongkat ini kepadamu. Nenek percaya
            hanya kamu yang berhak menerima kotak dan tongkat ini karena
            kedua benda ini bukan sembarang benda. Keduanya mempunyai
            kesaktian.”


                                         16
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27