Page 27 - Siluman Ular
P. 27

manis,” bujuk La Upe sekali lagi.


                    Lalu, jawab anak itu lagi, “Berikan dahulu uang itu, baru
            akan kuberikan kepadamu burungku ini.”

                    La Upe mengeluarkan sisa uang dari saku celananya lalu
            menukarnya dengan burung.


                    “Dasar anak nakal. Makhluk selemah ini disakiti,”  La Upe
            menggerutu sendiri. Rupanya burung itu telah lama disakiti. Hal
            itu terlihat dari kondisi badannya yang sangat mengenaskan. La
            Upe mengambil  La Mappadising dari  kotak  lalu  digosokkannya
            ke badan  burung.  Berangsur-angsur kesehatan burung  pulih
            kembali.  La Upe membiarkan burung  itu terbang  bergabung
            dengan burung lain.

                    Sang  surya  mulai  tenggelam  ketika  La Upe sampai  di
            kota. Ia harus segera mencari penginapan sebelum melanjutkan
            perjalanannya lagi.


                    “Assalamuaikum,” La Upe mengucap salam.

                    “Waalaikumsalam,” jawab pemilik rumah sambil membuka
            pintu yang terbuat dari kayu yang sudah lapuk.

                    “Kamu siapa? Ada perlu apa?” tanya ibu pemilik rumah.


                    “Nama saya La Upe. Kalau diizinkan saya ingin menginap
            di rumah Ibu.”

                    “Masuklah, jangan berdiri di depan pintu!” kata pemilik
            rumah untuk mempersilakan La Upe masuk rumahnya. Ia bergegas
            menuju dapur mengambil segelas air.


                                         21
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32